Tampilkan postingan dengan label Inspirasi Gerai Dinar.Com. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi Gerai Dinar.Com. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 Mei 2013

Mimpi . . . . . dari gerai dinar.com

Siang ini saya baca dari geraidinar.com, ada yang menarik "mimpi" seorang Muhaimin Iqbal seorang yang dulunya bekerja di perusahaan besar dan memutuskan untuk berusaha sendiri. Di sini Muhaimin Iqbal "bermimpi" ada seorang Kyai yang diundang dalam rapat kabinet membahas permasalahan negara ini. Untuk selengkapnya silahkan baca copas berikut ini!

Sabtu, 10 Maret 2012

Extra Hour For The Extra Ordinary You





Setiap hari masing-masing kita mayoritasnya sudah sangat sibuk dengan berbagai kegiatan rutin ini – itu, sehingga waktu terasa tidak pernah cukup. Yang bekerja di kantor berangkat pagi pulang sore atau bahkan malam – seolah tidak ada lagi tersisa waktu selain untuk istirahat. Yang berwirausaha-pun demikian, mereka rata-rata malah memiliki jam kerja yang jauh lebih panjang dari para pegawai. Dengan kesibukan yang sudah luar biasa tersebut, bisakah Anda meluangkan waktu 1 jam extra setiap hari ? bila jawaban Anda “Ya”, sangat mungkin Anda akan menjadi orang yang luar biasa atau extra ordinary you – seperti yang Anda cita-citakan.

Bagi yang jawabannya “Ya” , Anda mungkin sudah tahu bagaimana meluangkan waktu satu jam extra ini – Anda bisa langsung melompat ke paragraph “Lantas untuk apa…”. Bagi yang jawabannya “Tidak” ataupun “Ya” tetapi belum tahu caranya untuk bisa meluangkan 1 jam extra setiap hari ini, maka inilah salah satu caranya :

Setiap pagi hari, buatlah priority list atau daftar prioritas pekerjaan Anda hari itu 1, 2, 3….10, dst. Kerjakan mulai dari yang paling penting no 1 sampai tuntas, no 2 tuntas dst sampai semua tuntas. Esuk harinya, lakukan hal yang sama. Demikian seterusnya sampai ini menjadi kebiasaan, pada umumnya apabila ini dilakukan secara konsisten – dalam waktu kurang dari satu bulan (umumnya 21 hari) – Anda sudah akan terbiasa dengan prioritas harian ini. Tanpa Anda buat priority list-pun seolah sudah otomatis Anda mengurutkannya.

Setelah acara harian Anda diurutkan berdasarkan prioritas – aktivitas Anda seperti ter-index dari yang paling penting ke yang paling kurang/tidak penting. Sampai disini Anda mungkin masih sangat sibuk karena masih juga melakukan pekerjaan atau aktivitas-aktivitas yang kurang atau bahkan tidak penting.

Next step-nya adalah men-delete pekerjaan atau aktivitas-aktivitas yang tidak penting dan bila diperlukan juga men-delete pekerjaan/aktivitas yang kurang penting. Memilih pekerjaan atau aktivitas mana yang bisa di-deleted ini akan mudah karena pada langkah pertama Anda sudah mengurutkan berdasarkan prioritas kepentingannya.

Dengan men-delete pekerjaan atau aktivitas yang kurang penting tersebut, tidak akan sulit bagi Anda untuk mendapatkan waktu extra 1 jam atau bahkan lebih.

Lantas untuk apa 1 jam extra ini ?, Anda bisa memilihnya untuk kegiatan positif mengejar cita-cita atau obsesi Anda yang belum tercapai. Bayangkan dengan 1 jam extra setiap hari, berapa banyak buku bisa Anda baca dalam sepekan, sebulan, setahun dst. Berapa banyak course yang bisa Anda ikuti, berapa banyak exercise lapangan yang bisa Anda biasakan dst. Pendek kata Anda bisa menjadi apa saja – dengan memulai 1 jam extra ini.

Dulu waktu memasuki usia 40 tahun, saya berusaha mengikuti petunjuk Al-Qur’an untuk melanggengkan doa “….wa an a’mala sholihan tardhoh…” (QS 46 :15), lantas bentuk konkritnya apa amalan sholihan ini ?, saya pilih yang sesuai dengan minat saya yaitu menulis untuk berbagi ilmu dan berbagi pengalaman – siapa tahu bermanfaat bagi orang lain. Tanpa terasa kini 10 tahun kemudian menjadi ringan tangan ini untuk menulis di keyboard computer . Meskipun sampai sekarang saya masih mengetik dengan ‘11’ jari (1 jari kiri, 1 jari kanan !) , Alhamdulillah tulisan-tulisan ini telah diterbitkan menjadi 9 buku (Yang ke 9 “Ayo Berdagang”), dan yang ke 10 sudah di penerbitnya.

Semua dari 10 buku tersebut dan semua tulisan di web ini adalah hasil dari 1 jam extra untuk membaca dan menulis setiap hari – well, tidak setiap hari realitanya karena pingin juga punya libur Sabtu dan Ahad !.

Tetapi poinnya yang ingin saya share adalah banyak sekali perubahan besar yang bisa menjadi amal shaleh kita, bila kita mau memulai membiasakannya pada diri kita sampai menjadi kebiasaan yang otomatis menggerakkan kita setiap hari – meskipun hanya 1 jam.

Bila Anda mulai 1 jam extra Anda hari ini, apapun cita-cita atau obsesi Anda – InsyaAllah akan dapat bener-bener Anda rasakan keberhasilannya beberapa tahun mendatang. Amin.

Sabtu, 04 Februari 2012

HTTP Error 412 : Bila Hati Pada Tidak Bisa Diakses…

Oleh Muhaimin Iqbal 
Rabu, 01 February 2012 07:57

Dalam dunia internet ada istilah HTTP Error 412 , yaitu ketika computer Anda berusaha mengakses server dengan prakondisi tertentu yang tidak bisa dipenuhi oleh server. Demikian pula dengan hati, begitu banyak kebajikan yang coba dimasukkan oleh orang tua kita sejak kecil, guru-guru dan ustadz-ustadz kita – tetapi nampaknya kok sekarang tidak banyak yang bisa ‘di akses’ ya ?. Indikasinya adalah begitu banyaknya kejahatan, korupsi, ketidak adilan, pemborosan yang luar biasa bahkan oleh sekelompok elit negeri yang menyebut dirinya ‘yang terhormat’ dlsb.dlsb. Maka dialog antara dua 'programmer' dibawah barangkali bisa mengatasi HTTP Error 412 pada hati bangsa ini.

Seorang ustadz ‘programmer’ senior bertanya kepada ustadz ‘programmer’ junior-nya: “Dapatkah kamu menginstall program iman di ‘server’ hati masyarakat, agar dia selalu ada di sana dan selalu bisa diakses ?”.

Junior : “InsyaAllah ustadz, saya akan mencobanya. Tetapi apakah program iman ini bisa di install ketika program-program yang lainnya sedang running ?”
Senior : “Program apa yang sedang running ?”

Junior : “Ada 30 program lain, yang lagi running ustadz !”

Senior : “wow…, banyak banget ? apa saja program-program itu ?”

Junior : “ Di antaranya ada syirik.COM ; kufur.EXE ; cinta_dunia.DLL ; tidak_ikhlas.COM ; takut_pada_manusia.EXE; khiyanat.EXE; tamak.EXE ; riya.COM ; kebencian_kedengkian.COM; iri.DLL…”
Senior : “Ooh kalau begitu sebagian program yang sedang jalan tersebut harus dihentikan dan didelete dari server. Setelah itu baru satu per satu diinstall file-file dari folder Iman ke server”.

Junior : “ File yang mana ustadz yang harus saya delete ?”

Senior : “ ya yang tadi kamu sebutkan, syirik.COM, kufur. EXE ; cinta_dunia.DLL ; tidak_ikhlas.COM ; takut_pada_manusia.EXE; khiyanat.EXE dlsb. Sebagian file yang lain akan otomatis ter-delete ketika file-file dari folder Iman berhasil kamu install”.

Junior : “baik ustad, file-file tersebut sudah didelete. Sekarang apa yang perlu saya install ?”.

Senior : “dalam folder Iman itu ada file-file Iman_kepada_Allah.EXE; malaikat.EXE; kitab_kitab.COM; rasul2.DLL; kiamat.DLL; qada_qadar.EXE; cinta_Allah.EXE; cinta_rasul.EXE ; ikhlas.COM ; syukur.EXE ; mengharap_ampunan.DLL….”

Junior : “baik ustadz, semua sudah saya install. Apakah server boleh saya jalankan lagi ?”

Senior : “boleh dicoba dulu, nanti kalau ternyata folder iman di ‘server’ hati belum bisa di akses juga, mungkin ada yang belum proper di install-nya”.

Junior : “baik ustadz, saya monitor dahulu – apakah HTTP Error 412 masih muncul…”

Senior : “betul, memang harus dimonitor. Disamping itu bila request yang diminta client pra-kondisinya tidak bisa dipenuhi server, sangat mungkin error itu muncul lagi. Jadi masih sangat banyak file dari folder iman yang harus kamu install lagi”.

Dalam folder Iman tersebut ada 77 file – yang mewakili cabang-cabang iman yang sudah di-compile oleh ulama ‘programer’ terdahulu Imam Al-Bayhaqi dalam kitab Shu’ab Al Iman, yaitu penjabaran detil dari system iman yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam dalam Shahih Muslim : “Iman itu ada 70 lebih cabang dan malu adalah termasuk iman”.

Program (re)install iman kedalam hati masyarakat secara luas tersebutlah yang kami canangkan dalam project Quantum Iman. Semoga tidak ada yang error lagi di hati bangsa ini. Insyaallah !.

DiCoPas dari GeraiDinar.com

Jumat, 03 Februari 2012

Membangun Usaha Itu Seperti Membangun Kapal Nabi Nuh…


Bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk bagi manusia lengkap dengan  penjelasannya (QS 2 : 185) dan Al-Qur’an adalah jawaban untuk seluruh permasalahan (QS 16 : 89) , semakin hari semakin nyata bukti kebenarannya manakala kita mau membacanya, memahaminya dan mengamalkannya. Bagi Anda yang sedang merintis usahapun, ada kiat yang unique – yang dapat Anda langsung terapkan – yang berasal dari petunjuk Allah di Al-Qur’an. Petunjuk ini ada pada  kisah kapal Nabi Nuh AS, yang Allah sendiri mengarahkan kita untuk belajar darinya “Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS 54:15).


Beberapa  pelajaran tersebut adalah sebagai berikut ;

Buatlah rencana jauh kedepan; tidak ada hujan, tidak ada angin, tidak ada potensi banjir ketika Nabi Nuh AS mulai membuat kapal : “Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami)”. (QS 11 : 38).

Jangan hiraukan ejekan orang-orang yang tidak mengerti apa yang Anda lakukan; yakinlah dengan apa yang Anda (akan) lakukanlah : “ Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman". (QS 54:9)

Persiapkan team inti Anda, dua kepala lebih baik dari satu kepala, siapkanlah segala sesuatunya secara berpasangan – ada yang menemani berfikir, ada yang memberi keseimbangan : “Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman." Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.” (QS 11 :40)

Bila ada anggota team Anda yang ‘ngrecokin’ saja, ajak mereka untuk berterus terang – ikut Anda atau tidak : “Dan bacakanlah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.” (QS 10 :71).

Dikala Anda ‘down’ dan merasa lunglai tidak berdaya , jangan mengadu ke siapa-siapa - hanya kepadaNya-lah Anda mohon pertolongan : “ Maka dia mengadu kepada Tuhannya: "bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)". (QS 54 :10)

Ajak pula team Anda untuk beriman dan berserah diri hanya kepadaNya : “ (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku,” (QS 71 :3)

Ketika usaha Anda tidak ada tanda-tanda berhasil malah cenderung nyungsep di death-valley, maka ber-istigfar-lah banyak-banyak “ maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS 71 : 10-12)

Ajaklah mitra-mitra usaha Anda untuk taat kepadaNya agar bisa selamat bareng  Anda “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).” (QS 7 :59)

Mungkin masih terus akan ada orang yang tidak setuju atau terus mencemooh Anda, itu biasa – Nabi Nuh juga mengalaminya : “Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata". (QS 7 :60) “Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta". (QS 11 :27)


Anda hanya perlu tetap yakin dengan yang Anda lakukan : “Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikit pun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam"”. ( QS 7 :61)


Jangan terlalu mengandalkan kepandaian Anda, latar belakang ilmu dan pengalaman Anda, profesionalisme Anda, Andalkanlah petunjuk dan pertolongan Allah. Ingat kapal Titanic yang tenggelam di pelayaran pertamanya dibuat oleh para professional di bidangnya, kapal Nabi Nuh tidak dibuat oleh professional, tetapi dibuat dengan petunjukNya – maka dia selamat bersama seisi dunia  “ Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang yang lalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan”. (QS 11 :37)

Bila Anda berhasil, ciptakanlah lapangan kerja yang banyak, makmurkanlah masyarakat, dan ajaklah mereka untuk menyebut namaNya “ Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS 11:41)

Insyaallah usaha Anda akan dibimbing dan dilindungi olehNya dari segala mara bahaya “Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," Dan air pun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judy, ..." (QS 11 : 44)  InsyaAllah…

Oleh Muhaimin Iqbal   
Kamis, 02 February 2012 11:22


77 Habits : More Then Just Highly Effective People…


Oleh Muhaimin Iqbal   geraidinar.com   

Lebih dari dua dasawarsa lalu Steven R. Covey meluncurkan bukunya yang berjudul The Seven Habits of Highly Effective People (Free Press, 1989). Buku ini amat sangat laris, di dunia terjual lebih dari 15 juta buku dan diterjemahkan ke dalam 23 bahasa. Karena prestasinya ini majalah Time memasukkan buku tersebut menjadi salah satu dari 25 buku manajemen paling berpengaruh di dunia. Lima belas tahun sejak buku tersebut penulisnya menyempurnakannya dengan The 8th Habits (Free Press , 2004).

Buku ini bukan hanya sebatas buku yang dibaca, bahkan pelatihan-pelatihan yang terkait dengan 7 habits (yang kemudian menjadi 8 habits) juga laris manis diikuti oleh berbagai kalangan di seluruh dunia. Buku dan pelatihan tersebut juga popular di negeri yang mayoritas penduduknya Muslim seperti Malaysia dan Indonesia.

Saya tidak mempermasalahkan buku tersebut maupun popularitasnya, saya hanya ingin menjadikannya sebagi pembanding bahwa ada kehausan di masyarakat dunia untuk meningkatkan kwalitas hidupnya. Kehausan semacam ini yang kemudian di respon oleh penulis seperti Steven R. Covey melalui buku-buku dan pelatihan-nya tersebut.

Bagi kita umat Islam sebenarnya kita tidak perlu jauh-jauh mencari untuk perbaikan diri tersebut. Contoh sempurnanya sudah ada, dan jabaran detilnya-pun sudah ditulis oleh para ulama salaf. Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk dan contoh-contoh tersebut – insyaallah kita sudah akan menjadi generasi unggulan yang melebihi highly effective people yang dicoba untuk dihasilkan oleh Steven R. Covey tersebut.

Untuk standar generasi unggulan itu seperti apa misalnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberi kita standarnya : “Sebaik-baik manusia adalah generasiku ( para sahabat ) kemudian generasi berikutnya (tabi’in) kemudian generasi berikutnya ( tabiu’t tabi’in )” (Hadits Bukhari & Muslim).

Kemudian bagaimana menghasilkan generasi seperti ini ?, jawabannya juga sudah di formulasikan oleh ulama terdahulu seperti yang diungkapkan oleh Imam Malik Rahimahullah : Setiap kebaikan adalah apa-apa yang mengikuti para pendahulu (salaf), dan setiap kejelekan adalah apa-apa yang diada-adakan orang kemudian (kholaf)" dan“Tidak akan baik akhir dari umat ini kecuali kembali berdasarkan perbaikan yang dilakukan oleh generasi pertama”.

Lantas karakter seperti apa yang dimiliki para generasi awal tersebut sehingga mereka unggul dibandingkan kita yang hidup di jaman ini ?. Yang jelas adalah karakter keimanannya. Maka apabila umat ini ingin mencapai keunggulan mendekati generasi-generasi awal tersebut, penguatan iman-lah jawabannya.

Untuk iman ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  dalam Shahih Muslim dan Shahih Bukhari dengan narasi yang berbeda meng-indikasikan bahwa Iman itu ada 70 lebih cabang dan malu adalah termasuk iman”. Ulama hadits dari generasi awal – Imam Al-baihaqi,  kemudian menjabarkannya dalam 77 aplikasi iman. 

Maka itulah salah satu sumber-sumber autentik yang sudah seharusnya menjadi pilihan dalam pembinaan diri generasi ini mulai dari anak-anak, remaja sampai kita orang tua. Bila kita dididik dengan kekuatan iman yang mendekati generasi terbaik di jaman Rasululah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabat beliau, maka insyaallah kwalitas generasi ini juga akan bisa mendekati kwalitas generasi awal tersebut.

habits (atau 8 habits) yang menghebohkan dunia tersebut diatas misalnya, itu hanya sebagian kecil dan dengan mudah dapat ditemukan kesetaraan maksudnya di antara 77 cabang iman yang diuraikan oleh Imam- Al-Baihaqi.

Habit 1 Proactive ; otomatis orang akan proaktif bekerja/beramal bila dia meninggalkan perbuatan yang sia-sia – yaitu salah satu cabang dari 77 Iman.

Habit 2 begin With End ; umat ini memiliki tujuan hidup yang jauh lebih mulia dan lebih panjang kedepan, tidak terbatas pada kehiduan dunia – tetapi sampai akhirat – iman pada hari akhir jawabannya.

Habit 3 First Thing First ; mementingkan yang utama, ini ada di banyak cabang iman antara lain termasuk meninggalkan perbuatan sia-sia di no 1.

Habit 4 Win-Win ; ini juga tercover di sejumlah cabang iman seperti menjaga lisan, menutupi aib orang lain, menjaga harta orang lain, amanah dlsb.

Habit 5 : Understanding then to be understood ; ini tercover di ahlak mulia dan beberapa cabang iman lainnya.

Habit 6 : Synergize ; ini tercover dalam tolong menolong dalam kebajikan dan takwa dlsb.

Habit 7 : Sharpen The Save ; dalam hidup kadang kita perlu mengisi ‘baterei’ – agar tidak jenuh, tidak suntug atau  mentog. Inipun ada di sebagian cabang-cabang iman yang banyak dilantunkan di pesantren-pesantren jawa ‘Tombo Ati Iku Limo’…baca Al-Qur’an, sholat malam, puasa, bergaul dengan orang shaleh dan banyak mengingat Allah (berdzikir).

Bahkan ketika Steven R. Covey menyempurnakan dengan habit yang ke 8 from the effectiveness to greatness, untuk kita Allah sendiri yang menjanjikan derajat  paling tinggi bila kita bener-bener beriman, artinya memahami, meyakini dan mengamalkan 77 cabang iman tersebut sehingga sampai menjadi kebiasaan kita – yang di barat disebut habits itu.

Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang beriman” (QS 3 : 139).

Jadi jangan mudah nggumun dengan sumber-sumber pemberdayaan diri yang berasal dari luar Islam, kita memiliki sumber yang jauh lebih sempurna dan agung – asal kita mau menggalinya, memahaminya, meyakininya dan mengamalkannya.

Memang harus kita akui bahwa karya-karya agung ulama kita dari generasi awal seperti karya Imam Al-Baihaqi tersebut diatas  harus diterjemahkan ke bahasa yang mudah untuk dipahami umat jaman ini- sesuai dengan problema hidup dan perkembangan jaman dimana kita berada – agar mudah dipahami, diyakini, diamalkan dan dibiasakan pada diri kita dan bahkan juga diajarkan ke orang lain.

Saat ini team kami di Yayasan Al-fatih Pilar Peradaban sedang mempersiapkan bahan-bahan untuk pembelajaran Iman tersebut untuk tiga tingkatan yaitu anak-anak, remaja dan dewasa. Target-nya bukan hanya untuk dipahami tetapi harus sampai bisa mendarah daging menjadi kebiasaan dan sampai membentuk karakter keimanan kita.

Insyaallah nanti umat bisa menghadiri majlis-majlis di masjid-masjid sampai workshop-workshop di perkantoran untuk proses pembelajaran dan internalisasi iman ini. Kalau orang rela membayar mahal untuk meng-upgrade diri atau perusahaan meng-upgradekaryawannya, mengapa tidak untuk yang lebih murah atau bahkan gratis untuk sesuatu yang dampaknya akan jauh lebih efektif.

Itulah program Quantum (leap) Iman yang insyaAllah bisa membawa lompatan besar pada kwalitas generasi ini dan sesudahnya. Lompatan kekuatan fisik kita siapkandengan  project Alfaafa , lompatan secara ke-Imanan kita siapkan dengan Quantum Iman.

Bila umat lain yang konon sudah cukup efektif dengan 7 atau 8 habit-nya; kita punya hampir sepuluh kalinya. Maka bukan kebetulan bila Allah juga menjanjikan kekuatan orang beriman itu sesungguhnya adalah 10 kali dari kekuatan orang yang tidak beriman.

“… Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu …” (QS  8 : 65).

Maka jangan puas dengan 7 atau 8 habits; kita punya 77 habits  yang siap untuk dipelajari, diyakini, di amalkan/dibiasakan dan diajarkan…. InsyaAllah !.